Workshop Pengembangan Research Group

untitledSecara umum, budaya penelitian di perguruan tinggi Indonesia masih belum menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan data yang bersumber dari SJR (Scimago Journal and Country Rank) 2016.

Dibandingkan dengan lima negara asean yaitu Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina, Indonesia menempati posisi terbawah dengan hanya memiliki 34.980 artikel yang dipublikasikan pada journal atau proceeding internasional terindeks Scopus.

Padahal tantangan nyata perguruan tinggi ke depan adalah bagaimana menjadikan perguruan tinggi memiliki label World Class University (WCU) agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya secara global, lebih-lebih pada era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sekarang ini. Kegiatan penelitian dipahamai sebagai kegiatan tridarma utama yang harus dikembangkan untuk menuju ke WCU. Universitas harus memberikan perhatian besar terhadap terciptanya budaya penelitian dan mutu penelitian sehingga kegiatan penelitian dipahami oleh seluruh civitas akademik yaitu dosen, mahasiswa dan staf untuk dijadikan pijakan pengembangan kebijakan universitas. Aktivitas penelitian harus dijalankan di setiap kegiatan akademik apapun, pada kegiatan keseharian, di lab, di lapangan, di forum atau diskusi ilmiah, di kelompok kajian dan termasuk di dalam kelas perkuliahan.

Aktivitas penelitian di atas akan berjalan dengan baik apabila perguruan tinggi melalui program studinya mengembangkan research group, kemudian research group melaksanakan aktivitas research secara full time, berjenjang, berkesinambungan, tidak putus-putus dan tidak berdasarkan kebutuhan pemenuhan project tertentu. Termasuk terintegrasinya kegiatan research mahasiswa, dosen dan para ahli dalam societynya. Oleh karena itu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merasa penting mengawali terbentuknya research group pada level prodi melalui kegiatan  “Workshop Pengembangan Research Group pada Prodi-Prodi di Lingkungan FKIP Universitas Jember”