BANYUWANGI – Transformasi digital dalam dunia pendidikan terus digalakkan, tak terkecuali di tingkat sekolah dasar. Universitas Jember (UNEJ) melalui Program Dosen Mengabdi di Desa Asal (PROSENDI) menghadirkan serangkaian pelatihan inovatif di SD Negeri Temenggungan, Banyuwangi, yang memadukan kreativitas dan teknologi digital dalam pembelajaran.

Kegiatan yang digelar sejak Mei hingga Juli 2025 ini melibatkan dosen serta mahasiswa asal Banyuwangi yang sedang menempuh studi di UNEJ. Mereka hadir untuk membekali para guru dengan berbagai keterampilan digital, mulai dari pembuatan flashcard interaktif, e-modul flipbook, hingga pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pendekatan Deep Learning dalam pembelajaran.

Flashcard Digital: Kreatif dan Interaktif

Program pertama berlangsung pada 24 Mei 2025, berupa pelatihan pembuatan flashcard digital berbasis aplikasi Canva. Para guru diajak berkreasi merancang media ajar sederhana namun menarik, yang dapat mendukung pembelajaran siswa sekolah dasar. Antusiasme terlihat saat guru tidak hanya belajar desain, tetapi juga mempraktikkan penggunaan flashcard langsung di kelas.

“Media ajar seperti ini ternyata mudah dibuat dan sangat menarik untuk anak-anak,” ungkap salah satu guru peserta.

Flipbook: Modul Belajar Digital yang Menyenangkan

Berlanjut pada 14 Juni 2025, Tim PROSENDI UNEJ memperkenalkan e-modul berbasis flipbook. Modul digital ini memberikan pengalaman belajar interaktif karena tampil menyerupai buku yang dapat dibuka lembar demi lembar secara online. Dengan memanfaatkan platform FlippingBook, guru belajar mengubah file PDF menjadi media pembelajaran yang lebih hidup dengan tambahan gambar, video, hingga elemen multimedia.

“Saya kira awalnya membuat e-modul itu rumit, ternyata bisa sederhana dan menyenangkan,” ujar seorang guru peserta.

Deep Learning & AI: Menyongsong Pendidikan Masa Depan

Puncaknya pada 26 Juli 2025, PROSENDI UNEJ menghadirkan workshop bertema “Pengenalan dan Pemanfaatan Deep Learning serta Akal Imitasi (AI) dalam Pembelajaran.” Para guru dikenalkan pada potensi teknologi AI seperti ChatGPT, image recognition, hingga algoritma personalisasi materi belajar. Mereka bahkan mencoba langsung berbagai aplikasi untuk menyusun soal otomatis dan memanfaatkan AI sebagai tutor virtual.

“Sangat menarik! Ternyata AI bisa membantu kami menyusun materi, membuat soal, bahkan memberi umpan balik otomatis,” tutur salah satu guru dengan penuh semangat.

Foto pengabdian dosen dan mahasiswa bersama guru SD Temenggungan Banyuwangi

Koordinator kegiatan, Dr. Slamet Hariyadi M.Si, menegaskan bahwa rangkaian program ini menjadi langkah nyata sinergi kampus dan sekolah dasar.

“Tujuan kami adalah menumbuhkan kreativitas guru sekaligus memperkuat kesiapan menghadapi era digital. Dengan flashcard, flipbook, dan AI, diharapkan pembelajaran menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.

Serangkaian kegiatan PROSENDI ini tidak hanya meningkatkan keterampilan guru, tetapi juga mempererat hubungan antara kampus dan sekolah. Harapannya, pelatihan serupa dapat berkelanjutan sehingga lahir ekosistem pembelajaran adaptif yang mampu mempersiapkan siswa melek digital sejak dini.

TIM/(NF)