Tim Dosen UNEJ melakukan pengabdian masyarakat
MALANG – WARTA FKIP. Suasana belajar di TK Muslimat NU 17 Bangsri, Kepanjen, Malang, tampak berbeda pada Agustus 2025. Anak-anak riang gembira ketika diajak membuat kokedama (bola tanaman) dan bermain sambil belajar Bahasa Inggris. Semua ini merupakan bagian dari Program Dosen Mengabdi di Desa Asal (Prosendidesa) yang digagas tim dosen Prodi Pendidikan Biologi Universitas Jember (UNEJ).
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Sulifah Aprilya H., S.Pd., M.Pd. dengan anggota tim Ika Lia Novenda, S.Pd., M.Pd.; Dra. Pujiastuti, M.Si.; Prof. Dr. Iis Nur Asyiah, S.P., M.P.; dan Kamalia Fikri, S.Pd., M.Pd.
Belajar SDGs Sejak Usia Dini
Dr. Sulifah menegaskan bahwa pendidikan keberlanjutan harus dikenalkan sejak kecil.
“Kami melihat perlunya integrasi konsep keberlanjutan atau Ekoedukasi Berbasis SDGs dalam kurikulum TK. Anak-anak dikenalkan dengan isu lingkungan secara sederhana, seperti memilah sampah, menghemat air, atau menanam pohon,” jelasnya.
Ekoedukasi ini dikemas lewat praktik menyenangkan, salah satunya membuat kokedama yang langsung dipraktikkan anak-anak dengan penuh antusias.
Fun English: Belajar Bahasa Asing Tanpa Beban
Selain ekoedukasi, tim dosen juga memperkenalkan Program Bahasa Inggris untuk Anak dengan pendekatan fun learning. Melalui lagu, permainan, dan flash card berwarna, anak-anak belajar kosakata baru tanpa merasa terbebani.
Kepala Sekolah TK Muslimat NU 17, Ibu Istikari, S.Pd., menyambut hangat program ini.
“Kami sangat berterima kasih atas program PkM ini. Ekoedukasi berbasis SDGs membuka wawasan baru tentang tanggung jawab lingkungan. Sementara pengenalan Bahasa Inggris memberi bekal penting di era globalisasi. Antusiasme anak-anak sangat tinggi,” ungkapnya.
Antusiasme murid TK dalam pembelajaran fun english di kelas
Dampak Nyata untuk Guru dan Sekolah
Manfaat program ini tidak hanya dirasakan murid, tapi juga guru. Para guru mendapatkan pelatihan intensif metode pengajaran inovatif, termasuk cara membuat kokedama dan menata taman sekolah. Harapannya, ilmu yang diperoleh bisa terus diterapkan secara mandiri.
Tim dosen berharap program ini menjadi model inspiratif bagi TK lain di Kepanjen, sekaligus bukti nyata kolaborasi perguruan tinggi dengan pendidikan anak usia dini.
“Kami ingin anak-anak tumbuh sebagai generasi cerdas, peduli lingkungan, dan siap bersaing secara global,” pungkas Dr. Sulifah.
TIM/(NF)