Sebanyak 28 guru dari Gugus Taman Ilmu, Kabupaten Bondowoso, mengikuti pelatihan penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik (E-LKPD) berbasis Culturally Responsive Teaching (CRT). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengintegrasikan literasi, numerasi, serta kekayaan budaya lokal ke dalam proses pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi siswa sekolah dasar.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat dari Universitas Jember ini berlangsung secara interaktif dan partisipatif. Para guru dibimbing untuk menyusun LKPD digital yang responsif terhadap keberagaman budaya siswa dengan memanfaatkan aplikasi seperti Canva dan Liveworksheet. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta. Selain peningkatan kompetensi kognitif, kegiatan ini juga memunculkan berbagai ide kreatif dari para guru. Beberapa di antaranya mengaitkan pembelajaran matematika dengan konteks budaya seperti makanan tradisional, permainan daerah, hingga cerita rakyat setempat. Integrasi budaya lokal ini tidak hanya memperkaya materi pembelajaran, tetapi juga menumbuhkan kedekatan emosional antara siswa dan lingkungan belajarnya.
“Hal yang paling bermakna dari pelatihan ini adalah kesadaran bahwa budaya lokal dan identitas siswa dapat menjadi kekuatan dalam pembelajaran,” ujar Abdul Gaffar, salah satu peserta pelatihan.
Guru lainnya, Qurrotul A’yun, menuturkan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru mengenai pemanfaatan teknologi.
“Ternyata Canva dan Liveworksheet bisa membuat LKPD menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa,” katanya.
Sementara itu, Marhamah, peserta lain, menilai bahwa pendekatan berbasis budaya mampu menjembatani konsep abstrak dengan realitas sehari-hari siswa.

Peserta pelatihan menyimak pemaparan materi sambil melakukan praktik secara langsung.
Sumber: Dokumentasi pribadi
“Budaya lokal menjadi pintu masuk yang efektif untuk memahami materi yang sebelumnya dianggap sulit,” ujarnya.
Meski kegiatan berlangsung lancar, beberapa peserta menghadapi kendala teknis seperti keterbatasan perangkat digital dan koneksi internet yang tidak stabil. Untuk menanggulangi hal tersebut, panitia menyediakan pendampingan lanjutan melalui grup WhatsApp sebagai wadah berbagi pengalaman dan diskusi antar peserta.
Elvin Cahyanita, M.Pd., selaku ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang menyelenggarakan lokakarya ini, didampingi oleh anggota tim Tri Astari, M.Pd., Siwi Tri Purnani, M.Pd., serta tiga orang mahasiswa. Ia menyampaikan apresiasi atas semangat peserta dan dukungan berbagai pihak.
“Kami berterima kasih kepada Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Jember yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga praktik baik ini dapat diterapkan di lebih banyak sekolah dasar di masa mendatang,” ujar
Antusiasme para guru menunjukkan bahwa integrasi teknologi dan budaya lokal dalam pembelajaran bukan hanya memungkinkan, tetapi juga membawa semangat baru dalam menghadirkan pembelajaran yang lebih inklusif, kreatif, dan dekat dengan kehidupan siswa. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Jember dalam mendukung transformasi pendidikan dasar yang berakar pada budaya dan teknologi.