Jember, 25 Juli 2025– Sinergi antara kampus dan pesantren kembali melahirkan inovasi yang inspiratif. Tim dosen Program Studi Pendidikan Biologi (PBIO) Universitas Jember yang diketuai Kuswati, S.Pd., M.Si., resmi meluncurkan fase lanjutan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tajuk “NURIS: Teh Bunga”.
Tak sekadar mengolah bunga menjadi minuman sehat, inisiatif ini menanamkan pondasi kewirausahaan modern bagi para santri Pondok Pesantren Nurul Islam (NURIS), Silo.
Dari Edible Flowers hingga Branding Digital
Program PKM ini berangkat dari riset mendalam terkait pemanfaatan edible flowers seperti Bunga Topi Turki (Malvaviscus arboreous) dan Jotang (Acmella paniculata). Santri dibimbing mulai dari produksi teh kantong hingga strategi pemasaran.
Jika pada fase awal fokus pada teknik pengolahan, maka fase kedua yang diluncurkan Juli 2025 menitikberatkan pada hilirisasi produk. Para santri kini tak hanya bisa membuat teh, tetapi juga dilatih desain digital melalui Canva untuk menciptakan identitas visual produk, kemasan profesional, dan daya saing di pasar digital.
Dari Workshop ke HKI: Bukti Nyata Inovasi
Hasilnya konkret. Para santri sukses menciptakan desain kemasan menarik dengan nilai jual tinggi. Tidak berhenti di situ, tim PBIO UNEJ juga mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), mencakup desain kemasan sekaligus booklet panduan produksi.
Buku pedoman tersebut merinci langkah detail dari pengeringan bunga, proses pengemasan, hingga standar kualitas produk. Upaya ini memastikan keberlanjutan produksi dan perlindungan karya yang lahir dari pesantren.
Foto pengbdian pembuatan teh bersama pengurus Mts Nuris Silo dan santri (kiri) serta HKI Produksi (kanan)
Kepala MTs. Nuris Silo, Taka Ananta, S.Ag., menyambut baik program ini karena akademisi benar-benar berkontribusi untuk santri..
“Inisiatif ini membuktikan bahwa pesantren bisa menjadi inkubator inovasi dan kewirausahaan. Dengan bekal ilmu akademis, keterampilan digital, dan sumber daya lokal, santri siap bersaing di era modern,” ujarnya.
Harapan kedepan “NURIS: Teh Bunga” bukan hanya menjadi produk unggulan pesantren, tetapi juga mampu menembus pasar lebih luas, memberikan dampak ekonomi berkelanjutan bagi santri dan masyarakat sekitar.
TIM/(NF)