[Jember, 10 Oktober 2025] – Dalam rangka mempersiapkan masyarakat menghadapi gelombang disrupsi teknologi, sebuah Webinar Nasional bertajuk “Level Up Your Digital Skills, Prove Your Competence: Hour of Code for ASEANs AI Future” sukses diselenggarakan secara virtual pada 10 Oktober 2025. Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta ini menegaskan pentingnya pendekatan pendidikan luar sekolah dalam membekali individu dengan keterampilan relevan di era digital.
Berikut adalah tiga materi kunci yang menjadi fondasi diskusi dalam webinar tersebut:
- Peran Pendidikan Luar Sekolah dalam Peningkatan Skill di Era Disrupsi
Narasumber pertama, Dr. Niswatul Imsiyah, M.Pd., memaparkan bahwa pendidikan formal saja tidak lagi cukup untuk mengejar kecepatan perubahan. “Pendidikan Luar Sekolah (PLS) atau pendidikan masyarakat hadir sebagai jawaban atas ketertinggalan ini,” tegasnya. Dalam paparannya, ditekankan bahwa PLS bersifat luwes, kontekstual, dan berorientasi pada pemberdayaan. “Melalui platform seperti webinar, kursus online singkat, pelatihan komunitas, dan workshop praktis, PLS memungkinkan individu dari berbagai latar belakang untuk ‘upskill’ dan ‘reskill’ secara cepat. Ini adalah implementasi nyata dari ‘lifelong learning’ yang memutus mata rantai ketertinggalan dan kesenjangan digital,” tambahnya, merujuk pada teori pendidikan sepanjang hayat.
2. Unlocking Opportunities: The Top Skills to Succeed in 2025 and Beyond
Materi kedua yang disampaikan oleh Nasruloh Hadis, S.Pd., MOM. menguraikan peta keterampilan masa depan. Berdasarkan laporan World Economic Forum dan berbagai penelitian terkemuka, narasumber membeberkan bahwa sukses di masa depan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis (hard skills).
“Yang justru akan sangat dibutuhkan adalah kombinasi antara ‘digital fluency’ dan ‘human-centric skills’,” ungkapnya. Beberapa keterampilan kunci yang diprediksi mendominasi antara lain; 1) Kemampuan Analitis dan berpikir kritis; 2) Kreativitas, Originalitas, dan Inisiatif; 3) Kecerdasan Emosional dan Kepemimpinan; 4) Kemampuan Teknologi seperti AI, Big Data, dan tentu saja, Pemrograman (Coding).
“Pendidikan masa depan harus mampu meracik kurikulum yang memadukan logika mesin dengan empati manusia. Inilah kunci untuk membuka peluang tak terbatas,” pesannya.
- Hour of Code: ASEAN Ready with AI and Agile Mindset in Disruption Era
Sesi ketiga menghadirkan Aan K. Prasetya, S.Pd., M.B.A. yang memandu peserta melalui sesi praktis “Hour of Code”. Lebih dari sekadar belajar menulis kode, sesi ini dirancang untuk menanamkan Polapikir Agile (Agile Mindset) dan kesiapan menghadapi AI.
“Coding adalah latihan terstruktur untuk membentuk pola pikir yang adaptif, berani mencoba, dan belajar dari kegagalan. Ini adalah fondasi dari ‘Agile Mindset’ yang dibutuhkan untuk bertahan di era yang penuh ketidakpastian ini,” jelasnya.
Dalam sesi interaktif tersebut, peserta dari berbagai usia dan profesi diperkenalkan dengan dasar-dasar pemrograman, menunjukkan bahwa belajar coding dapat dimulai oleh siapa saja dan di mana saja, yang sejalan dengan semangat pendidikan masyarakat.
Webinar ini tidak hanya berhasil memberikan wawasan teoritis tetapi juga motivasi praktis bagi peserta. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa Pendidikan Masyarakat melalui platform digital adalah kunci untuk mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia ASEAN. Dengan memadukan konsep pendidikan sepanjang hayat, pemahaman tentang keterampilan masa depan, dan pengalaman praktis coding, diharapkan lahir lebih banyak lagi agen perubahan yang siap membawa kawasan ASEAN menuju masa depan yang inklusif dan berdaulat di bidang teknologi.