Jember, 18 Oktober 2025 — Program Studi S1 Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, kembali menggelar kegiatan ilmiah tahunan Kuliah Umum dan Seminar Nasional N-Conference VI pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Bertempat di Aula Al Farabi Gedung H FKIP Universitas Jember, kegiatan ini mengangkat tema besar “Membangun Ekosistem Pembelajaran IPA 5.0: Sinergi Deep Learning bagi Mahasiswa, Masyarakat, dan Teknologi.”

Acara dibuka secara resmi oleh Pembina HMP ASE S1 Pendidikan IPA, Dr. Supeno, S.Pd., M.Si. yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk komitmen program studi dalam mengembangkan pembelajaran IPA yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 23 dosen serta seluruh mahasiswa S1 Pendidikan IPA angkatan 2023, 2024, dan 2025 yang memenuhi Aula Al Farabi dengan semangat dan antusiasme tinggi.

Sesi Pertama: Membangun Makna Pembelajaran Mendalam

Sesi pertama menghadirkan Ibu Rida Syamsiah, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah UPTD SPF SMPN 1 Pujer, sebagai pemateri. Dalam pemaparannya yang berjudul “Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dalam Praktik Pendidikan”, beliau menjelaskan bahwa Deep Learning bukan sekadar teknologi, melainkan juga pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada pemahaman mendalam dan pengalaman bermakna. Pembelajaran Mendalam atau Deep Learning menekankan pada 4O yaitu Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa dan Olah Raga. Pembelajaran mendalam sendiri bukanlah sebuah kurikulum melainkan sebuah pendekatan yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengembangan proses berpikirnya. Adapun prinsip Pembelajaran Mendalam terdiri dari Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan.

“Guru dan calon guru harus mampu mengubah cara pandang terhadap belajar. Deep Learning menuntut peserta didik untuk menemukan makna, bukan hanya menghafal. Inilah inti dari pembelajaran abad 21,” ujar Ibu Rida di hadapan peserta.

Sesi Kedua: Integrasi Machine Learning dan Pembelajaran IPA

Sesi kedua diisi oleh Dr. Zainur Rasyid Ridlo, S.Pd., M.Pd., dosen S1 Pendidikan IPA FKIP Universitas Jember. Dalam presentasinya yang berjudul “Machine Learning dan Deep Learning dalam Pembelajaran IPA”, beliau memaparkan bagaimana teknologi kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dosen Pendidikan IPA yang dikenal dengan panggilan akrab Pak Zain, telah menggeluti bidang machine learning, big data analysis dan memanfaatkan teknologi dalam dunia pembelajaran ini telah menghasilkan banyak publikasi terindeks scopus. Salah satu karya fenomenal beliau berupa sensor yang dapat mendeteksi perubahan kelembaban tanah yang dapat dimonitoring secara berkala melalui smartphone. Selain itu, penggunaan teknologi pendeteksi penyakit pada daun Mangga telah ditularkan kepada petani mangga dan guru-guru di Kabupaten Situbondo sebagai bentuk pengabdian Beliau kepada desa asalnya. Hal ini membuktikan bahwa Dr. Zain selalu mengutamakan Tri Dharma dalam setiap langkahnya, Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian yang selalu sejalan dengan RIPP Universitas Jember.

“Mahasiswa calon pendidik IPA perlu memahami bahwa Machine Learning dan Deep Learning bukan hanya milik dunia komputer, tetapi juga dapat diintegrasikan untuk menganalisis data eksperimen, memprediksi hasil pembelajaran, dan menciptakan media sains yang adaptif,” jelas Dr. Zain.

Antusiasme dan Harapan

Ketua panitia kegiatan, Bifania Febrianti dari Angkatan 2024, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar dan penuh partisipasi aktif dari seluruh peserta.

“Kami berharap melalui N-Conference VI ini, mahasiswa S1 Pendidikan IPA dapat memahami bagaimana konsep Deep Learning dapat diterapkan baik dalam dunia pendidikan maupun kehidupan sehari-hari. Sinergi antara manusia, teknologi, dan pembelajaran menjadi kunci dalam membangun ekosistem pendidikan IPA 5.0,” tutur Bifa.

Melalui kegiatan ini, Program Studi S1 Pendidikan IPA FKIP Universitas Jember menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pembelajaran inovatif, adaptif terhadap teknologi, dan berlandaskan nilai-nilai keilmuan. N-Conference VI menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi dan praktisi pendidikan dalam menciptakan generasi pendidik sains yang kreatif, kritis, dan visioner.