Foto mahasiswa UNEJ mengajar di SSI Singapura
Jember, 23 Oktober 2024 – Kesempatan emas datang bagi Lutfiana Maulidatus Sa’diyah, mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember (UNEJ). Ia terpilih mengikuti Program Asistensi Mengajar Internasional di Sekolah Indonesia Singapura (SIS) selama September–Oktober 2024.
Selama empat minggu, Lutfiana tidak hanya mengajar mata pelajaran mulai dari Biologi, Matematika, Bahasa Indonesia, hingga Bahasa Inggris, tetapi juga berkontribusi dalam kegiatan kreatif dan budaya, seperti pelatihan tari tradisional Dayak Iban, pengelolaan laboratorium Biologi, dan pengembangan media pembelajaran inovatif berbasis musik.
“Pengalaman ini luar biasa. Saya belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, berpikir kritis, dan menemukan strategi mengajar yang efektif,” kata Lutfiana.
FKIP UNEJ menjadikan program ini sebagai langkah strategis mencetak tenaga pendidik profesional dengan wawasan global. Kehadiran mahasiswa UNEJ di SIS juga mempererat kerja sama pendidikan Indonesia–Singapura sekaligus menjadi sarana diplomasi budaya, memperkenalkan kekayaan tradisi Indonesia kepada dunia.
Kepala Sekolah SIS, Yenny Dwi Maria, menyambut positif kehadiran mahasiswa UNEJ:
“Mahasiswa membawa metode mengajar yang segar dan interaktif, bermanfaat bagi siswa dan guru. Ini juga memperkuat hubungan pendidikan lintas negara.”
 
			Foto mahasiswa UNEJ mengikuti kegiatan kreatif dan pengembangan profesional
Program Asistensi Mengajar FKIP UNEJ membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata, kemampuan komunikasi global, jejaring profesional, dan kepemimpinan. Dengan suksesnya program ini, UNEJ berharap lebih banyak mahasiswa bisa mengikuti jejak Lutfiana di masa depan, mengabdi, belajar, dan menorehkan prestasi di panggung internasional. Program ini menyiapkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia pendidikan masa depan dengan kompetensi akademik, pengalaman praktis, jiwa kepemimpinan, dan kepekaan sosial.
“FKIP UNEJ berkomitmen mengembangkan program-program unggulan untuk mencetak tenaga pendidik profesional dan berwawasan global. Asistensi Mengajar di luar negeri adalah bukti nyata dari upaya kami mempersiapkan generasi pendidik Indonesia yang adaptif dan siap bersaing,” tegas Prof. Erlia.
Dengan suksesnya program ini, FKIP UNEJ berharap Asistensi Mengajar dapat diperluas ke lebih banyak negara mitra, membuka peluang bagi lebih banyak mahasiswa, dan menjadi bagian penting dalam mencetak generasi pendidik Indonesia yang profesional, adaptif, dan berwawasan internasional.
TIM/(NF)
 
				