Jember, 28 Agustus 2025 – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, sukses menyelenggarakan International Webinar bertema “Empowering Elementary Education: Synergizing Technology, Curriculum, and Learning for Global Competence”. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, serta praktisi pendidikan dasar dari berbagai daerah. Tujuan utama webinar adalah memberikan wawasan global tentang pentingnya integrasi teknologi, kurikulum, dan pembelajaran dalam membangun kompetensi siswa abad ke-21.

Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara utama yang mewakili perspektif internasional maupun nasional, yaitu Dr. Azni Yati Kamaruddin dari Universiti Malaya, Malaysia; Dr. Nur Wiarsih, S.Ag., M.Pd., Direktur Lazuardi Tursina Banyuwangi; serta Drs. Nuriman, Ph.D. dari Universitas Jember. Ketiganya membawakan materi yang saling melengkapi dan menegaskan urgensi pendidikan dasar yang adaptif terhadap tantangan global. Selain memberikan paparan teoritis, para narasumber juga menghadirkan contoh implementasi praktis yang relevan dengan konteks pendidikan dasar di Indonesia.

Dalam materinya, Dr. Azni Yati Kamaruddin menekankan bahwa pendidikan dasar harus dipandang sebagai fondasi utama dalam menyiapkan pelajar dengan kompetensi global. Ia menjelaskan bahwa integrasi teknologi dan kurikulum adaptif merupakan langkah penting agar siswa mampu menghadapi perubahan sosial, budaya, dan ekonomi di era global. Menurutnya, guru perlu dilatih untuk menggunakan pendekatan pembelajaran inovatif yang mendorong siswa berpikir kritis sekaligus berempati terhadap isu-isu kemanusiaan.

Dr. Nur Wiarsih, S.Ag., M.Pd. menyampaikan perspektif tentang perubahan pedagogi dengan konsep teachers as designers. Ia menekankan bahwa guru masa depan tidak cukup hanya menyampaikan materi, tetapi juga harus berperan sebagai perancang pengalaman belajar yang bermakna. Konsep ini mencakup kolaborasi antarguru, pemanfaatan teknologi, serta keterlibatan orang tua dalam pembelajaran. Ia juga menambahkan bahwa pembelajaran berbasis proyek menjadi strategi efektif untuk menumbuhkan keterampilan abad ke-21 pada siswa sekolah dasar. Dalam forum ini, Dr. Nur Wiarsih, S.Ag., M.Pd. juga menghadirkan salah satu guru Lazuardi untuk berbagi praktik baik proses pembelajaran di Yayasan Pendidikan Lazuardi, Banyuwangi.

Sementara itu, Drs. Nuriman, Ph.D. mengangkat isu globalisasi dan dampaknya terhadap dunia pendidikan. Ia menjelaskan bahwa globalisasi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi, budaya, hingga lingkungan. Oleh karena itu, pendidikan dasar harus mampu membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi lintas budaya, serta pemahaman terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim dan kesenjangan sosial. Menurutnya, kurikulum perlu disusun secara strategis agar relevan dengan kebutuhan zaman dan tetap menekankan nilai-nilai moral serta kebangsaan.

Koordinator Program Studi PGSD, Zetti Finali, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa webinar ini menjadi langkah strategis untuk memperluas wawasan mahasiswa sebagai calon pendidik. Ia menegaskan bahwa sinergi antara teknologi, kurikulum, dan pembelajaran merupakan kunci dalam menumbuhkan kompetensi global pada siswa sekolah dasar.

“Melalui forum ini, kami ingin mahasiswa PGSD menyadari pentingnya keterhubungan antara berbagai aspek pendidikan. Harapannya, mereka dapat mengimplementasikan pengetahuan ini dalam praktik mengajar di sekolah dasar,” ujarnya.

Kegiatan International Webinar ini tidak hanya menghadirkan wawasan akademik dari para pakar internasional dan nasional, tetapi juga menjadi ruang refleksi kritis bagi mahasiswa PGSD untuk memahami peran mereka di tengah isu-isu global. Diskusi yang berkembang menunjukkan bahwa pendidikan dasar di Indonesia perlu terus bertransformasi agar mampu menjawab tantangan abad ke-21, tanpa kehilangan akar nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Dengan menghadirkan forum ilmiah semacam ini, PGSD FKIP UNEJ menegaskan perannya sebagai pusat pembelajaran yang membuka jendela dunia, sekaligus menyiapkan calon guru yang berdaya saing, visioner, dan peka terhadap keberlanjutan pendidikan di masa depan.