Jember, 02 Oktober 2025 –Kompleksitas kajian Pendidikan Masyarakat (Community Education) selama ini terbentur pada tiga tantangan klasik: minimnya literatur spesifik, kendala linguistik dan motivasi baca, serta kebutuhan pendekatan multidisipliner—kehadiran Kecerdasan Artifisial (AI) kini menjawabnya dengan solusi yang bersifat revolusioner. Pemateri pertama, Dr. Elih Sudiapermana, M.Pd. memaparkan bahwa AI tidak hanya berperan sebagai asisten, melainkan sebagai mitra intelektual yang mampu menelusuri dan menganalisis literatur global secara mendalam dan akurat, melampaui batasan bahasa melalui kemampuan terjemahan kontekstual dan ringkasan cerdas, serta memetakan dinamika dan keterkaitan variabel dari berbagai disiplin ilmu secara sistematis. Dengan kemampuan ini, AI berhasil mempercepat proses riset yang sebelumnya bersifat manual dan bertahap, sekaligus memfokuskan pengembangan keilmuan pada konstruksi teori, konsep, dan proposisi yang kokoh. Transformasi ini menggeser paradigma dari yang sekadar berorientasi pada perancangan program praktis menuju penguatan fondasi akademik yang lebih dalam, kontekstual, dan berkelanjutan—sebuah lompatan besar bagi kemajuan Pendidikan Masyarakat di Indonesia dan global.

Topik kedua, “Pembelajaran Mendalam berbantuan AI pada Program Pendidikan Masyarakat,” yang disampaikan oleh Dr. Deditiani Tri Indrianti, M.Sc bahwa AI bukan hanya alat bantu, melainkan pendorong pembelajaran mendalam. Dalam terobosan terbaru di dunia pendidikan, teknologi Artificial Intelligence (AI) kini memungkinkan implementasi deep learning atau pembelajaran mendalam dalam program Pendidikan Masyarakat, membawa pendekatan belajar yang lebih personal dan efektif bagi masyarakat. Tidak hanya terbatas pada materi akademis, sistem ini juga dapat diadaptasi untuk pelatihan vokasional seperti menjahit, pertukangan, atau budidaya pertanian, di mana AI akan memberikan panduan dan umpan balik secara real-time sesuai perkembangan keterampilan peserta. Dengan teknologi ini, proses belajar tidak lagi seragam, tetapi menjadi pengalaman yang dinamis, interaktif, dan benar-benar berpusat pada kebutuhan warga belajar, sebuah lompatan besar menuju pemerataan pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Selanjutnya, pemateri ketiga membahas mengenai “Analisis Data Cerdas & Cepat dengan AI”. Dalam sesi ini, peserta diajak memahami bagaimana AI mengubah data pendidikan yang masif menjadi insight yang dapat ditindaklanjuti. “Dengan AI, kita dapat memetakan kebutuhan pendidikan di suatu daerah, memprediksi tren keterampilan masa depan, dan mengevaluasi efektivitas program secara real-time. Ini adalah game-changer bagi perencanaan dan kebijakan pendidikan,” jelas Ahmad Imamu Nuril Alam, S.Pd., MOS. Kemampuan ini menjadikan proses pengambilan keputusan lebih data-driven dan akurat.

Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolah FKIP Universitas Jember ditutup dengan seruan untuk mengadopsi AI secara bijak dan bertanggung jawab.