Jember, 21 Agustus 2025 – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jember, menggelar kuliah tamu bertajuk “AI dan Etika dalam Pendidikan: Menggunakan Teknologi dengan Bijak” yang dilaksanakan di Auditorium Gedung Soerachman, Universitas Jember. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang ilmiah untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang kecerdasan buatan (AI) dan etika digital, tetapi juga menjadi momentum penting dalam menjalin kerja sama antar perguruan tinggi.
Sejalan dengan kegiatan tersebut, turut dilaksanakan pula penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara Program Studi S1 Pendikan Guru Sekolah Dasar Universitas Jember dengan Program Studi S2 Teknologi Pembelajaran, Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Kerja sama ini menjadi landasan untuk mendukung kolaborasi riset, pengembangan kurikulum, serta pertukaran keilmuan antara kedua institusi, khususnya dalam bidang teknologi pembelajaran dan inovasi pendidikan dasar.
 
			Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Universitas Jember, Dr. Muhammad Naim, M.Pd., yang dalam sambutannya memberikan apresiasi atas inisiatif Prodi PGSD dalam menyelenggarakan kuliah tamu dan membangun sinergi akademik lintas institusi.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiasi prodi PGSD serta kehadiran tim dosen dari Universitas Negeri Malang. Ini adalah bentuk kolaborasi akademik yang kami dukung sepenuhnya, terutama dalam menjawab tantangan pendidikan dan etika di era digital saat ini,” ujarnya.
Koordinator Program Studi PGSD, Zetti Finali, M.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai angkatan, dengan mayoritas peserta berasal dari semester tujuh. Ia berharap kuliah tamu ini dapat menjadi wadah inspiratif yang mendukung mahasiswa dalam menyusun tugas akhir maupun merancang topik proposal skripsi yang relevan dengan isu terkini di dunia pendidikan.
Narasumber utama dalam kuliah tamu ini adalah Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd., Guru Besar dari Universitas Negeri Malang yang dikenal luas di bidang teknologi pembelajaran. Dalam paparannya, Prof. Degeng mengajak mahasiswa untuk menggunakan kecerdasan buatan secara bijak dan bertanggung jawab.
“Sebagai mahasiswa, kita harus menyadari bahwa AI hanyalah alat bantu. Ia bukan penentu kebenaran, melainkan pengumpul informasi. Keputusan akademik tetap harus didasarkan pada pemikiran kritis dan integritas ilmiah,” tegas Prof. Degeng.
Selain pemaparan teoretis, peserta juga memperoleh pengetahuan praktis tentang penggunaan AI dalam kegiatan akademik, seperti pencarian literatur, pengolahan data penelitian, hingga penyusunan karya ilmiah. Antusiasme peserta terlihat jelas melalui sesi diskusi interaktif dan praktik singkat penggunaan teknologi yang relevan dengan dunia pendidikan.
Melalui kegiatan ini, PGSD FKIP UNEJ kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak calon pendidik yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap kemajuan teknologi dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika akademik. Kerja sama yang dibangun bersama UM diharapkan dapat memperluas peluang kolaborasi keilmuan serta memperkuat jejaring pendidikan antar institusi.
 
			 
				