Jember, 25 September 2025-Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember (UNEJ) sukses menggelar diseminasi hasil hibah penelitian, menghadirkan guru-guru MGMP Biologi se-Kabupaten Jember serta mahasiswa Pendidikan Biologi. Acara ini menjadi jembatan penting antara temuan laboratorium dan praktik di ruang kelas, sekaligus menunjukkan komitmen UNEJ dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan mengeksplorasi kekayaan hayati lokal..
Tiga Inovasi Unggulan Siap Dimanfaatkan Guru dan Mahasiswa
Sesi inti diseminasi menampilkan tiga hasil penelitian unggulan:
Analisis Kandungan Senyawa Bioaktif Tumbuhan – Dr. Sulifah Aprilya Hariani, S.Pd., M.Pd., memaparkan penelitian mengenai tumbuhan lokal dari Taman Nasional Meru Betiri.
“Kami meneliti senyawa alami yang berpotensi menjadi obat herbal, sekaligus menghadirkan materi ajar otentik tentang keanekaragaman hayati dan bioteknologi,” ujarnya.
Infusion-Based Learning Strategy – Hikmah Buroidah, S.Pd., M.Pd., mengenalkan strategi “Formula Cerdas” untuk menanamkan keterampilan non-kognitif siswa, termasuk karakter, berpikir kritis, dan kepercayaan diri, tanpa menambah beban mata pelajaran baru.
Model Pembelajaran BAIL (Blended Argumentative Inquiry Learning) – Muhamad Khoirul Anwar, S.Pd., M.Pd., mempresentasikan model revolusioner yang memadukan blended learning dan pendekatan inkuiri, menantang siswa untuk berargumen berbasis bukti ilmiah. “Model ini dirancang untuk meningkatkan literasi digital sekaligus kemampuan berpikir kritis mahasiswa,” jelasnya.
Foto pemaparan diseminasi riset dan sesi tanya jawab guru MGMP
Diskusi Interaktif Memicu Ide dan Kolaborasi
Sesi tanya jawab berlangsung hangat dan dinamis. Guru-guru banyak menanyakan tantangan penerapan BAIL terkait infrastruktur digital di sekolah.
“Kami berikan tips menggunakan alat sederhana agar tetap efektif,” ujar salah satu peneliti.
Mahasiswa juga antusias menggali lebih dalam tentang senyawa bioaktif, menanyakan metode pengujian toksisitas dan peluang penelitian lebih lanjut.
Kolaborasi Berkelanjutan untuk Pendidikan Berbasis Riset
Di akhir acara, perwakilan dosen UNEJ menegaskan pentingnya sinergi berkelanjutan dengan guru MGMP Biologi.
“Kami berharap guru segera mencoba Infusion-Based Learning dan Model BAIL di kelas masing-masing, lalu berbagi feedback ke tim peneliti. Dengan begitu, temuan akademik dapat langsung diuji dan disempurnakan di lapangan,” ujar Dr. Sulifah.
Dengan langkah ini, UNEJ dan guru-guru SMA Jember berupaya menciptakan pendidikan Biologi berbasis riset yang menghasilkan lulusan kritis, berkarakter kuat, dan melek digital—menjadi model pendidikan inovatif yang siap menghadapi tantangan abad ke-21.
TIM/(NF)