Jember, 16 September 2025 – Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember kembali menghadirkan kegiatan akademik inspiratif melalui kuliah tamu bertajuk “From Local Stories to World Class Learning: Integrating Psychology, Culture, and Mathematics Education”. Kegiatan ini berlangsung di Gedung E FKIP dengan menghadirkan narasumber Watiek Ideo, penulis buku anak sekaligus praktisi psikologi.
Acara diikuti oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika. Sejak awal, atmosfer ruang kuliah terasa hangat ketika Watiek Ideo mengajak peserta untuk melihat pembelajaran dari perspektif baru: menghubungkan cerita lokal dengan konsep matematika.
Menurut Watiek, cerita rakyat, kisah keseharian, maupun legenda lokal bisa menjadi pintu masuk yang efektif untuk memperkenalkan konsep abstrak dalam matematika. “Cerita yang dekat dengan siswa akan membuat mereka lebih mudah memahami dan merasakan manfaat dari apa yang dipelajari. Pembelajaran bukan hanya soal angka, tetapi juga soal makna,” jelasnya.
Tidak hanya menyampaikan teori, Watiek juga membagikan berbagai kiat praktis bagaimana guru dapat menyusun materi ajar berbasis cerita. Ia menekankan pentingnya kreativitas, sensitivitas budaya, dan keberanian guru untuk mencoba pendekatan baru dalam kelas.
Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung hidup. Mahasiswa bertanya tentang cara mengaitkan konsep matematika dengan cerita daerah mereka, sementara dosen berbagi pengalaman menghadirkan nuansa lokal dalam perkuliahan. Interaksi tersebut menunjukkan antusiasme peserta dalam menggali ide-ide segar untuk pembelajaran.
Melalui kuliah tamu ini, Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember berharap dapat memperkuat tradisi akademik yang tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga menumbuhkan nilai budaya serta kebermaknaan dalam pembelajaran. Dengan mengakar pada kearifan lokal, namun tetap berorientasi global, pembelajaran matematika diharapkan menjadi lebih menarik, inklusif, dan relevan dengan kehidupan nyata.
