JEMBER, 14 Juni 2025 — Suasana semarak dan penuh antusiasme menyelimuti Gedung 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember pada Sabtu pagi (14/6), saat Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bima Sakti Pendidikan Geografi Universitas Jember secara resmi membuka ajang bergengsi National Infographic Competition (NIC) Series 5. Kompetisi nasional tahunan ini kembali digelar dengan mengusung tema yang sangat relevan: “Aktivitas Wisata Berkelanjutan untuk Pelestarian Lingkungan dan Budaya Lokal.”

Lebih dari sekadar perlombaan, NIC Series 5 menjadi ruang aktualisasi bagi mahasiswa dari berbagai daerah untuk berkreasi dan berkontribusi dalam isu-isu strategis pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan. Melalui karya dalam bentuk infografis dan videografis, para peserta diharapkan tidak hanya menampilkan keterampilan desain dan narasi visual, tetapi juga menyuarakan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap praktik wisata yang bertanggung jawab.

“NIC adalah laboratorium nyata pengembangan skill abad 21. Melalui infografis dan videografis, mahasiswa tak hanya berkompetisi, tapi juga menjadi agen edukasi pariwisata berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar Chalia Chistella, S.Pd., M.Pd., salah satu dewan juri sekaligus dosen Pendidikan Geografi UNEJ dalam sambutannya.

Apresiasi juga datang dari Koordinator Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Jember, Prof. Dr. Sri Astutik, M.Si. Menurutnya, NIC merupakan bentuk nyata kontribusi kampus dalam merespons isu lingkungan dan budaya yang semakin mendesak. “Tema NIC Series 5 ini luar biasa relevan. Semoga inovasi peserta bisa menjadi solusi konkret atas rendahnya kesadaran wisata berkelanjutan di Indonesia,” tuturnya.

Berdasarkan sejumlah riset dan observasi lapangan, masih banyak praktik pariwisata di Indonesia yang mengabaikan aspek keberlanjutan, baik dari sisi lingkungan maupun sosial budaya. Untuk itu, NIC Series 5 hadir sebagai media edukatif yang menjembatani kesenjangan pengetahuan publik melalui dua pendekatan utama. Pertama, literasi digital, di mana peserta ditantang mengolah data kompleks menjadi karya visual yang mudah dipahami masyarakat luas. Kedua, integrasi budaya dan lingkungan, yang mewajibkan setiap karya untuk menyinergikan pelestarian alam dengan kearifan lokal, seperti konsep ecotourism berbasis adat atau konservasi kawasan warisan budaya.

Untuk menjamin kualitas penilaian, panitia menghadirkan jajaran dewan juri yang kompeten di bidangnya. Mereka adalah Dr. Romdhi Fatkhur Rozi, S.Sos., M.Med.Kom., pakar komunikasi visual; Erik Yohan Kartiko, S.Pd., M.Kom., praktisi konten kreatif digital; serta Chalia Chistella, S.Pd., M.Pd., yang dikenal aktif dalam pengembangan media pembelajaran geografi.

Kompetisi ini akan berlangsung dari Juni hingga Agustus 2025 dan terbuka bagi mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. Diharapkan, karya-karya yang lahir dari ajang ini dapat memberikan dampak nyata, di antaranya mendorong tren traveling yang ramah lingkungan di kalangan generasi muda, mengangkat potensi wisata lokal secara visual menarik, hingga menjadi bahan edukasi bagi sekolah dan pengelola desa wisata.

“Ini bukan sekadar lomba. Setiap karya yang masuk akan kami distribusikan ke platform desa wisata dan Dinas Pariwisata sebagai bahan kampanye edukatif,” tegas Koordinator Acara dari HMPS Bima Sakti.

Bagi masyarakat dan mahasiswa yang tertarik mengikuti kompetisi atau ingin melihat karya-karya peserta, seluruh informasi dan pembaruan dapat diakses melalui website serta media sosial resmi Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Jember.