Select Page

Dibalik panggung yang gelap, kehidupan mengalir dalam bentuk yang paling menakjubkan. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2022, FKIP Universitas Jember menggelar Pementasan Teatrikal Drama dan Sendratari yang bertajuk “Natyasampada, Menyisir Alur Menuai Luhur” pada 13-15 Juni 2024 . Kegiatan penuh semangat ini diadakan dalam rangka memenuhi tugas praktik mata kuliah Apresiasi Drama sekaligus pengalaman nyata mengapresiasi karya.
Hari pertama pementasan drama “Natyasampada” oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) angkatan 2022 menjadi sorotan utama di kalangan penggemar seni. Penampilan yang penuh semangat, para mahasiswa menghadirkan serangkaian drama yang memukau, di antaranya “Selamat Jalan Anak Kufur” dan “Aduh” dan Sendratasik berjudul “Jugun Ianfu”.
Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M. Pd. selaku perwakilan dosen mata kuliah Apresiasi Drama memberikan sambutan sekaligus mengungkapkan bahwa “Praktik drama atau parktik bermain drama adalah salah satu ruang sosiologis di dalam dimensi edukatif bagaimana bermain dan memahami cerita.”
Semangat dan antusiasme yang meluap dari penonton pada hari pertama menunjukkan betapa besar minat masyarakat terhadap seni teater dan budaya. Mereka terpukau oleh kemampuan para mahasiswa dalam menghadirkan karya-karya yang mendalam dan memikat, serta menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap proses belajar mereka dalam mata kuliah Apresiasi Drama. Keberhasilan pementasan ini juga merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) angkatan 2022 dalam mengembangkan bakat seni mereka serta membawa pengalaman berharga dalam dunia teater yang lebih luas.
Salah satu penonton sekaligus alumni Dewan Kesenian Jember memberikan apresiasi terhadap penampilan teater berjudu “Selamat Jalan Anak Kufur” yang disuadarai oleh Nindya Ramada “ Cukup bagus dan dialognya dapat mengundang antusias dari penonton. Seperti contoh, tokoh Rais dalam judul tersebut berhasil menjadi sorotan dengan ciri khasnya,” tutur Bapak Ridwan.
Dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Drama, Fitri Nura Murti M. Pd ikut mengapresiasi dan berkomentar mengenai drama dan sendratasik yang telah ditampilkan, menurut beliau “Bu Fitri sangat menikmati, senang, dan bangga atas sajian dari setiap penampilan.”
Lebih lanjut, salah satu penonton dari UKM Teater Tiang, FKIP, Universitas Jember “Selamat atas pentas kalian, pada malam hari ini adalah hasil kerja keras kalian selama ini. Mulai dari latihan, meluangkan waktu, dan tenaga. Semoga kalian mendapatkan hasil yang baik.” tandas Cindy Adira.
Setiap adegan, setiap kata, dan setiap gerakan menjadi bagian dari perjalanan emosional yang menggetarkan hati penonton. Akan tetapi, tentu dalam pementasan tidak selalu sempurna. Hal tersebut menjadi bagian dari realitas seni yang menghidupkan pengalaman. Mungkin ada momen-momen yang tidak pas. Contohnya dialog yang kurang lancar, gerakan yang kurang seragam, bahkan kesalahan teknis. Kendati demikian, keberanian untuk tampil dan mempersembahkan karya di atas panggung adalah langkah pertama yang patut dihargai.
Inno Cahyaning Tyas, S.Pd., M.Pd. salah satu dosen pengampu Apresiasi Drama memberikan motivasi kepada ketiga penampilan “Saran, masukan, kritik, dari Bapak/ ibu dan para penonton dapat dijadikan catatan untuk evaluasi diri agar lebih belajar lagi, dan belajar kembali, yang baik semakin baik dan yang belum baik menjadi baik.” Tandasnya.
Pementasan “Natyasampada” menggambarkan bahwa melalui semangat, dedikasi, dan kerja keras, para mahasiswa berhasil membuktikan kemampuan dan bakat seni mereka. Dukungan dari dosen, penonton, dan komunitas seni telah memperkaya pengalaman mereka dalam dunia teater dan menginspirasi untuk terus mengembangkan potensi seni yang dimiliki.
Melalui penampilan yang memukau pada hari pertama ini, mahasiswa PBSI angkatan 2022 berhasil menorehkan kesan mendalam dengan cara memahami, merasakan, dan merenungkan makna-makna yang tersembunyi dibalik setiap gerak, kata, dan ekspresi. Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan terselenggarakannya penampilan ini, telah terlaksana penampilan Teatrikal Drama dan Sendratasik hari pertama dengan baik selaras dengan tema yang diangkat yaitu “Menyisir Alur Menuai Luhur”.