Jember, 27 September 2025 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember melalui Jurusan Ilmu Pendidikan kembali menggelar International Conference on Neuroscience and Learning Technology (ICONSATIN). Kegiatan yang memasuki edisi keduanya ini berlangsung selama dua hari, 27–28 September 2025, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Konferensi internasional ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya forum ilmiah lintas negara untuk memperkuat kontribusi pendidikan Indonesia dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. “ICONSATIN adalah ruang untuk bertukar gagasan sekaligus membangun kolaborasi global. Dari sinilah kita berharap lahir inovasi baru yang mampu menjawab tantangan abad ke-21,” ungkapnya.

Wakil Dekan I FKIP UNEJ, yang turut memberikan sambutan, menekankan peran strategis Jurusan Ilmu Pendidikan dalam memfasilitasi konferensi internasional ini. Dengan tiga program studi—Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGAUD), dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS)—jurusan ini terus berupaya menghadirkan kontribusi nyata melalui riset dan pengembangan pendidikan. “Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat jejaring akademik, sekaligus memberi ruang bagi dosen dan mahasiswa dalam mengasah kapasitas akademiknya di kancah global,” ujarnya.

Hari pertama ICONSATIN 2025 menghadirkan tiga narasumber utama: Assoc. Prof. Hui Hua Chen, Ph.D. (National Dong Hwa University, Taiwan), Prof. Dr. Norazilawati Binti Abdullah (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), dan Drs. Nuriman, Ph.D. (Universitas Jember, Indonesia). Ketiganya membawakan perspektif mengenai pembelajaran berbasis neurosains, integrasi teknologi, dan relevansi konteks budaya dalam pendidikan. Selain itu, berlangsung pula parallel session yang diikuti puluhan presenter dari berbagai institusi yang memaparkan hasil penelitian mereka.

Salah satu keynote speaker, Drs. Nuriman, Ph.D, menekankan pentingnya pendidikan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. “Neurosains dan teknologi pembelajaran bukan hanya alat, tetapi pendekatan yang harus dimaknai untuk mendukung pendidikan yang lebih inklusif, kreatif, dan berdaya saing,” jelasnya. Konferensi ini akan berlanjut pada hari kedua dengan menghadirkan dua pembicara utama lainnya, yakni Dr. Jon Mason, MACS-CP (Charles Darwin University, Australia) dan Prof. Dr. I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd. (Universitas Pendidikan Ganesha, Indonesia).

Melalui ICONSATIN 2025, FKIP UNEJ kembali menunjukkan komitmennya sebagai pusat pengembangan ilmu pendidikan yang terbuka pada inovasi global sekaligus berakar pada kebutuhan lokal. Ke depan, Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNEJ menargetkan agar ICONSATIN dapat berkembang menjadi konferensi rutin berskala internasional yang semakin luas, melibatkan lebih banyak mitra akademik dan praktisi pendidikan dari berbagai negara.