Jember, 23 Agustus 2025 – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember menyelenggarakan International Guest Lecture dengan tema “STEAM Education for Sustainability”. Kegiatan yang digelar di Aula Gedung Soedjarwo lantai 5, Universitas Jember ini menghadirkan Associate Professor Elisabeth Taylor, Ph.D. dari The University of Notre Dame Australia, dan diikuti oleh mahasiswa serta dosen PGSD.

Dalam paparannya, Narasumber menekankan bahwa inti dari pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang transformatif bukan sekadar integrasi kurikulum (integrated curricula), melainkan melakukan curriculum mapping. Melalui pemetaan ini, guru dapat memahami secara mendalam: apa konten yang diajarkan, bagaimana cara mengajarkannya, dan apa yang masih kurang. Dengan cara itu, STEAM tidak hanya menghubungkan antar disiplin ilmu, tetapi juga menyediakan pengalaman belajar yang relevan dengan kehidupan nyata siswa. Lebih jauh, Elisabeth Taylor menggarisbawahi bahwa tujuan besar STEAM Education adalah membentuk moral agency dalam diri peserta didik. Ia mencontohkan pendekatan dengan pertanyaan pemantik: “What if the plant can scream?” untuk menumbuhkan empati moral bahwa tumbuhan juga makhluk hidup yang perlu dijaga.

“STEAM provides links to students’ real lives, and it is about moving from ethical knowing to ethical action. Knowing what is good and right depends on our values, and this helps us in facing ethical dilemmas,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya guru yang mampu mengajarkan divergent dan convergent thinking sekaligus, karena keduanya menjadi dasar pengambilan keputusan etis di era yang penuh kompleksitas. Dengan demikian, pendidikan STEAM bukan hanya soal sains dan teknologi, tetapi juga mendidik generasi yang mampu membuat keputusan moral dan bertindak untuk keberlanjutan. Koordinator Program Studi PGSD, Ibu Zetti Finali, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa tema ini dipilih karena sangat relevan dengan tantangan pendidikan dasar di Indonesia.

“Mahasiswa PGSD sebagai calon guru harus memahami bahwa pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga penanaman nilai moral dan keberlanjutan. Itulah mengapa kami menghadirkan Associate Professor Elisabeth Taylor, Ph.D. agar mahasiswa mendapatkan perspektif global yang bisa mereka refleksikan dalam konteks lokal,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, PGSD FKIP UNEJ menegaskan komitmennya dalam memperkaya wawasan mahasiswa dan dosen dengan isu-isu pendidikan mutakhir. Tidak hanya menghadirkan narasumber internasional, tetapi juga memastikan bahwa mahasiswa turut menjadi peserta aktif, sehingga pengalaman akademik yang diperoleh benar-benar membekali mereka sebagai calon pendidik sekolah dasar yang kreatif, kritis, dan berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.