Foto dokumentasi pengukuhan Prof Erlia bersama guru besar UNEJ lainnya
JEMBER, WARTA FKIP – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember mencatat sejarah baru dengan dikukuhkannya Prof. Erlia Narulita, S.Pd., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bioteknologi pertama di UNEJ. Dalam sidang pengukuhan bersama tujuh profesor lainnya, Prof. Erlia menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Rekayasa Bakteriofag untuk Mengatasi Resistensi Antibiotik di Indonesia”.
Prof. Erlia menekankan pentingnya penelitian bakteriofag virus yang menyerang bakteri sebagai alternatif terapi melawan bakteri patogen yang kebal antibiotik.
“Perkembangan penelitian bakteriofag di Indonesia memang masih terbatas, tetapi potensinya sangat menjanjikan,” ujarnya.
Bakteriofag, menurut Prof. Erlia, dapat menjadi solusi inovatif untuk mengatasi infeksi bakteri pada manusia. Dengan penerapan rekayasa genom, terapi ini diharapkan mampu menjadi “senjata ampuh” dalam perang melawan resistensi antibiotik yang kini menjadi ancaman global. Meski memerlukan penelitian lanjutan dan uji klinis, peluang pemanfaatannya di sektor kesehatan sangat besar.
Sebagai Guru Besar muda, Prof. Erlia tidak hanya menorehkan prestasi akademik, tetapi juga menjadi simbol kekuatan perempuan dalam sains. Dedikasinya dalam penelitian bioteknologi lintas negara, ditambah semangat mendidik generasi baru, menjadikan beliau inspirasi bagi dunia pendidikan dan riset biologi di Indonesia.
Foto profil Prof Erlia sebagai Guru besar Muda UNEJ
“Kehadiran bakteriofag dalam terapi infeksi bakteri membuka harapan baru, tidak hanya untuk kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk ketahanan pangan dan inovasi bioteknologi,” tambah Prof. Erlia.
Dengan pengukuhan ini, Universitas Jember memperkuat reputasinya sebagai pusat pengembangan ilmu biologi dan bioteknologi yang kreatif, inovatif, dan berdampak bagi kemanusiaan. Prof. Erlia berharap risetnya dapat mendorong lahirnya generasi ilmuwan muda yang mampu menghadapi tantangan global dan menghasilkan inovasi bermanfaat bagi bangsa.
TIM/(NF)