Select Page

Empat mahasiswa Universitas Jember memunculkan inovasi baru dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis Augmented Reality yang mengintegrasikan Al Quran melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa. Tim PKM KC beranggotakan empat orang yakni Jalis Syarifah, Halimatus Sa’diyah, Moh. Kelvin Rikza Aziizi, dan Mochammad Athar Humam Ghazanfar di bawah bimbingan Lailatul Nuraini. Media pembelajaran ini memanfaatkan teknologi yang menghubungkan sains dengan Al Quran secara interaktif dan menarik.
Augmented Reality menjadi salah satu teknologi yang memberikan pengalaman belajar yang imersif bagi siswa. Melalui potensi ini, tim PKM KC FKIP Universitas Jember mengembangkan aplikasi AR yang tidak hanya modern tetapi juga dapat meningkatkan nilai spiritual dengan mengaitkannya pada kajian Al Quran. Tidak hanya itu saja, melalui media ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan fisika siswa berbasis neurosains.
Proses pengembangan media pembelajaran ini dimulai dengan perencanaan yang matang dan pembagian tugas yang jelas mulai dari memperhatikan visual dari tampilan AR, isi materi yang termuat dalam media, serta keahlian pemrograman yang dibutuhkan.
Aplikasi ini memiliki fitur-fitur unggulan yang dirancang untuk memaksimalkan pengalaman belajar bagi siswa yaitu visualisasi dalam bentuk tiga dimensi terhadap contoh penerapan sains yang dapat memberikan pengalaman belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa, terdapat menu khusus terkait hubungan fisika dengan Al Quran yang mana didalamnya terdapat ayat Al Quran yang menjelaskan kaitannya dengan sains disertakan audio dari setiap ayat-ayat Al Quran. Selain itu, terdapat beberapa video animasi yang dapat memberikan gambaran jelas pada siswa terkait materi, serta terdapat permainan puzzle dan teka-teki yang seru untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan memberikan pengalaman yang menarik bagi siswa. Adanya puzzle dan teka-teki ini agar siswa menemukan pengalaman baru dan tidak monoton ketika belajar.
Aplikasi ini diujicobakan pada sekolah-sekolah berbasis islam yang berada di Banyuwangi. Harapannya, media ini tidak hanya menunjukkan inovasi dalam penggunaan teknologi, tetapi juga membuka peluang baru dalam cara kita mendekati pembelajaran Al Quran di era digital. Tim berharap aplikasi ini dapat diadopsi secara luas oleh lembaga pendidikan sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan literasi sains Quran pada generasi muda.
Melalui implementasi yang dilakukan, siswa sangat antusias dan tidak merasa bosan saat pembelajaran. Hal ini karena media yang interaktif dan memberikan pengalaman baru.
Dengan adanya program ini, tim PKM KC telah membuktikan bahwa teknologi modern dapat bermanfaat dan menjembatani tradisi dan inovasi dalam menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik dengan tetap menjaga moralitas melalui pembelajaran Al Quran.