Jember – Tiga mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (UNEJ) berhasil mengukir prestasi gemilang di tingkat nasional. Yanuar Abimanyu, Ira Wanda Rahyuni Pitri, dan Dimas Halim Perdana meraih Juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Mulawarman pada Jumat, 16 Mei 2025, secara daring via Zoom Meeting.

Tim ini dibentuk berawal dari keprihatinan mereka terhadap permasalahan pengelolaan limbah di Pasar Tanjung Kabupaten Jember yang belum optimal. Motivasi kuat untuk mengembangkan sistem pengelolaan limbah organik menjadi material bermanfaat, didorong oleh keinginan membangun personal branding yang kuat di mata sesama peserta lomba dan dosen, menjadi pemicu utama keikutsertaan mereka.

Inovasi yang mereka ajukan berjudul “Sistem Optimasi Pengelolaan Limbah Organik untuk Sintesis Biomaterial Berkelanjutan Menggunakan Artificial Intelligence”. Sistem ini memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI), khususnya pembelajaran mesin (machine learning), untuk menganalisis karakteristik fisikokimia limbah organik secara otomatis dan cerdas. “AI berperan sebagai inti yang memungkinkan sistem ini mempelajari pola data limbah tanpa pemrograman eksplisit, sehingga dapat merekomendasikan pengolahan terbaik menjadi biomaterial bernilai,” jelas Yanuar. Penggunaan AI ini menjadi kunci karena mampu menangani kompleksitas data, mempercepat analisis, dan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan, sehingga menghasilkan solusi pengelolaan limbah yang adaptif, efisien, dan berkelanjutan.

Dari limbah organik, berbagai biomaterial berkelanjutan dapat dihasilkan, seperti bioplastik, biokomposit, biofoam, dan bahan penyerap ramah lingkungan. Contohnya, kulit singkong bisa diolah menjadi bioplastik. Potensi aplikasinya sangat luas di masa depan, mencakup sektor pertanian (mulsa biodegradable), industri pengemasan (kemasan ramah lingkungan), hingga kesehatan (bahan biokompatibel), mendukung ekonomi sirkular dan mengurangi ketergantungan pada material sintetis berbasis fosil.

Tantangan terbesar yang dihadapi tim ini meliputi pengumpulan data limbah yang berkualitas pada tahap riset, penyesuaian algoritma machine learning dengan data bervariasi pada tahap implementasi, serta validasi sistem di lapangan pada tahap pengujian. Tantangan-tantangan ini berhasil diatasi dengan kombinasi studi literatur, eksperimen skala kecil, pra-pemrosesan data yang menyeluruh, pemilihan model pembelajaran mesin yang tepat, dan uji coba terbatas secara bertahap dengan melibatkan pengguna. Pendekatan kolaboratif dan iteratif menjadi kunci keberhasilan mereka.

Proses persiapan karya tulis ilmiah ini memakan waktu dua hingga tiga bulan, mencakup penyusunan ide, studi literatur, perumusan masalah, pengumpulan dan analisis data, pengembangan sistem AI, hingga penyusunan dan revisi naskah. Dalam proses ini, mereka mendapatkan bimbingan dari Ibu Lailatul Nuraini, S.Pd., M.Pd., dosen Pendidikan Fisika Universitas Jember. Beliau berperan penting dalam memberikan arahan, penajaman rumusan masalah, peninjauan isi, masukan kritis dalam penyuntingan, dan validasi metodologi, yang sangat membantu kualitas karya mereka.

Setelah meraih Juara 1, tim berharap inovasi ini tidak berhenti pada karya tulis, tetapi dapat dikembangkan lebih lanjut menuju implementasi nyata di lapangan, khususnya di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. “Kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas pengelola limbah, dan mitra industri untuk uji coba skala luas serta pengembangan sistem berbasis Internet of Things (IoT) untuk pemantauan real time,” ungkap Ira. Mereka juga ingin menjadikan inovasi ini sebagai upaya edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik dan mendorong munculnya wirausaha biomaterial berkelanjutan dari sektor akar rumput.

“Pesan kami kepada mahasiswa lain yang tertarik riset dan inovasi: jangan pernah ragu untuk memulai,” tutur Dimas. “Ide-ide besar sering lahir dari masalah kecil di sekitar kita. Teruslah eksplorasi, bangun jejaring, dan jadikan ilmu yang kalian pelajari sebagai alat untuk menciptakan perubahan nyata. Jangan takut gagal, karena dari setiap kegagalan selalu ada pelajaran yang memperkuat langkah menuju keberhasilan.”