Jember – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (Unej) kembali menegaskan komitmennya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan Simposium Pendidikan Jilid II. Acara ini secara khusus menitikberatkan pada pembekalan strategi untuk meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), sebuah beasiswa yang dikenal prestisius dan sangat diminati oleh mahasiswa di seluruh Indonesia. Simposium Pendidikan Jilid II ini lahir dari observasi bahwa banyak mahasiswa, khususnya di FKIP Unej, memiliki potensi besar untuk melanjutkan studi melalui jalur beasiswa, namun masih dihadapkan pada minimnya pemahaman terkait proses dan strategi untuk lolos seleksi beasiswa LPDP yang ketat. Melalui seminar ini, panitia berupaya membantu mahasiswa agar lebih siap, mulai dari penyusunan esai yang kuat, kelengkapan dokumen pendukung, hingga tips menghadapi wawancara, dengan tujuan utama membekali mahasiswa FKIP dan masyarakat umum dengan panduan yang jelas dan realistis untuk bersaing dalam seleksi LPDP. Terlebih lagi, kehadiran pemateri yang merupakan awardee LPDP diharapkan dapat memberikan insight langsung dari pengalaman nyata, menjadikannya motivasi sekaligus panduan konkret bagi mereka yang berkeinginan melanjutkan studi dengan beasiswa.
LPDP diangkat sebagai tema utama dalam simposium ini karena merupakan salah satu beasiswa paling bergengsi dan diminati oleh mahasiswa Indonesia, menawarkan pendanaan penuh untuk jenjang S2 atau S3, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, seleksinya yang sangat ketat dengan berbagai tahapan seringkali tidak sepenuhnya dipahami oleh calon pendaftar. Oleh karena itu, urgensi mengangkat tema ini didasari oleh kenyataan bahwa masih banyak mahasiswa, terutama di FKIP Unej, yang memiliki potensi besar namun belum memahami prosesnya secara utuh, mulai dari cara membuat esai yang kuat, menyiapkan dokumen, hingga tips lolos wawancara. Pesan utama yang ingin disampaikan adalah agar mahasiswa tidak hanya mengetahui keberadaan beasiswa LPDP, tetapi juga memahami bagaimana cara mempersiapkannya dari sekarang, dengan harapan semakin banyak mahasiswa yang berani mendaftar dan memiliki peluang lebih besar untuk lolos. Dengan demikian, program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung kemajuan mahasiswa.
Target utama dari simposium ini adalah mahasiswa yang memiliki niat untuk melanjutkan studi S2 atau S3, baik di dalam maupun luar negeri, namun acara ini juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin mendapatkan insight tentang beasiswa LPDP. Penyelenggara berharap peserta dapat memperoleh gambaran lengkap mengenai proses seleksi LPDP, mulai dari dokumen, esai, hingga wawancara, serta motivasi dan strategi langsung dari para awardee. Harapannya, setelah mengikuti acara ini, peserta tidak hanya sekadar “menginginkan” LPDP, tetapi menjadi lebih siap untuk “mendapatkan” LPDP.
Pada sesi “LPDP Talks: Mengubah Asa Menjadi Aksi”, akan dibahas dua topik utama yang sangat krusial bagi mahasiswa yang bermaksud mendaftar beasiswa LPDP. Topik pertama adalah Persiapan Administratif & Pemberkasan LPDP, yang akan mengupas tuntas dokumen-dokumen yang perlu disiapkan untuk pendaftaran LPDP, termasuk dokumen wajib dan opsional, alur pendaftaran, timeline, serta tips untuk menghindari kesalahan saat menyusun berkas, termasuk pembahasan mengenai kesalahan umum yang sering terjadi. Topik kedua adalah Strategi Esai & Wawancara LPDP, yang akan berfokus pada konten dan seleksi, membahas cara menulis esai yang selaras dengan visi LPDP, struktur esai yang efektif, hingga tips jitu dalam menghadapi wawancara, dilengkapi dengan berbagi pengalaman langsung dari para awardee LPDP.
Inovasi yang paling menonjol di Jilid II adalah kehadiran narasumber yang sangat relevan, yaitu awardee LPDP baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga peserta dapat memperoleh insight langsung dari mereka yang telah berpengalaman. Acaranya pun dibuat lebih aplikatif dan inspiratif, tidak hanya sekadar sesi berbagi, tetapi juga mencakup bedah berkas, strategi seleksi, hingga tips menulis esai LPDP. Simposium Jilid II ini belum mencapai puncaknya, karena acara puncaknya akan berlangsung dalam bentuk Diskusi Publik yang akan membahas isu-isu strategis dan terkini di dunia pendidikan, dikaitkan dengan kebijakan, peluang studi, dan advokasi mahasiswa. Dengan demikian, Simposium Jilid II dapat dikatakan sebagai bentuk konkret kolaborasi, pengembangan inovasi, dan advokasi untuk mendukung mahasiswa agar lebih siap, percaya diri, dan kompeten bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Simposium ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya di dunia pendidikan tinggi. Lebih dari sekadar ajang diskusi biasa, simposium ini menjadi ruang bagi peserta untuk belajar, berefleksi, dan menyambungkan diri dengan isu-isu besar yang berkaitan dengan masa depan, seperti Kurikulum Merdeka atau visi Indonesia Emas 2045. Mahasiswa tidak hanya menjadi penonton, melainkan diajak untuk berpikir kritis, memberikan masukan, dan mencari solusi bersama. Dengan narasumber yang berkualitas, seperti para awardee LPDP, peserta akan mendapatkan banyak insight nyata tentang cara mengembangkan diri, melanjutkan studi, hingga bagaimana memiliki daya saing global, yang sangat penting untuk menjadi SDM yang adaptif dan siap bersaing. Kolaborasi antara PIM dan ADKESMA dalam acara ini juga menunjukkan bahwa peningkatan kualitas SDM tidak hanya berpusat pada aspek akademik, tetapi juga mencakup kesejahteraan, akses informasi, dan pendampingan yang komprehensif. Yang terpenting, simposium ini memiliki output yang jelas melalui Diskusi Publik, yang tidak hanya mengajak peserta untuk mendengarkan, tetapi juga untuk mengaktualisasikan ide dan membuat aksi nyata. Singkatnya, ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi momen penting untuk membentuk SDM yang siap tempur di dunia nyata, kritis, dan peduli terhadap masa depan pendidikan.

Dengan mengikuti seminar nasional ini, peserta akan memperoleh berbagai manfaat yang sangat menunjang pengembangan diri, terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan studi atau menambah pengalaman organisasi. Pertama, peserta akan mendapatkan e-sertifikat resmi yang sangat berguna untuk menambah portofolio, khususnya dalam persiapan persyaratan beasiswa, magang, atau pengajuan kegiatan kampus. Kedua, peserta akan memperoleh relasi baru dari berbagai jurusan, kampus, bahkan narasumber awardee LPDP dari dalam dan luar negeri, yang dapat memperluas insight, koneksi, dan membuka peluang diskusi lebih lanjut mengenai studi lanjutan atau program pengembangan diri lainnya. Ketiga, tersedia merchandise eksklusif bagi peserta yang fungsional dan menarik untuk digunakan sehari-hari. Terakhir, peserta juga akan menerima materi seminar yang sangat penting bagi mereka yang serius mempersiapkan studi lanjutan atau memperdalam pengetahuan tentang LPDP dan isu-isu pendidikan nasional. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh benar-benar berguna jangka panjang untuk pengembangan diri mahasiswa.
Sebagai penyelenggara, harapan terbesar setelah Simposium Pendidikan Jilid II selesai adalah dampak nyata dan berkelanjutan, bukan sekadar keberhasilan acara secara teknis. Diharapkan para peserta dapat pulang dengan pemahaman yang lebih dalam mengenai isu pendidikan tinggi, peluang beasiswa, dan urgensi peran mereka sebagai mahasiswa dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Lebih lanjut, simposium ini diharapkan menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk berani mengambil langkah konkret, baik dalam bentuk pengembangan diri, kontribusi sosial, maupun perjuangan akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas. Semangat kolaboratif yang terbangun selama penyelenggaraan acara ini juga diharapkan terus hidup dan menjadi budaya di kalangan mahasiswa, bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang-ruang diskusi semacam ini. Pada akhirnya, penyelenggara berharap simposium ini bukan hanya sekadar event yang dikenang, tetapi menjadi proses yang menumbuhkan kesadaran, koneksi, dan kontribusi, mengingat pendidikan tinggi bukan hanya soal gelar, tetapi soal tanggung jawab untuk membangun masa depan yang lebih baik.
