JEMBER – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (Unej) kembali berinovasi dengan meluncurkan Kompetisi Mahasiswa (KOMA) 2025 sebagai wadah strategis bagi mahasiswa untuk memulai persiapan lebih awal menghadapi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2026. Kebijakan ini menandai perubahan signifikan dalam timeline PKM di FKIP, di mana pengajuan proposal PKM yang sebelumnya menjadi kewajiban saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) atau ospek fakultas, kini dimajukan.
Seleksi internal PKM di tingkat FKIP bertujuan untuk memastikan kualitas proposal yang diajukan untuk tahun berikutnya. Dengan adanya seleksi awal ini, mahasiswa FKIP memiliki kesempatan untuk membenahi proposal mereka berdasarkan penilaian, sebelum melangkah ke tahap seleksi universitas. Panitia menargetkan minimal 10 proposal masuk pada open submission KOMA, dengan harapan jumlah partisipasi akan semakin meningkat.
Untuk menjamin kualitas penilaian, panitia akan berusaha menghadirkan reviewer atau juri yang berpengalaman dan pernah berhasil membimbing tim PKM hingga lolos pendanaan Belmawa atau bahkan mencapai Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Kriteria utama proposal yang diterima adalah yang belum pernah lolos seleksi internal Unej, dan jika diajukan kembali, harus memiliki inovasi yang signifikan. Verifikasi awal akan dilakukan terkait kesamaan judul dengan data proposal yang pernah lolos PKM internal.
Jadwal pengumuman hasil seleksi, yang bersifat tentative, akan diinformasikan melalui grup peserta dan akun Instagram resmi. Kebijakan KOMA 2025 ini secara khusus ditujukan sebagai persiapan untuk PKM 2026, sehingga mahasiswa angkatan 2022, 2021, dan angkatan sebelumnya yang akan lulus tidak lagi memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam PKM tahun tersebut. Panitia menyatakan bahwa proses seleksi disesuaikan dengan panduan umum PKM dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendiktisaintek), guna memudahkan mahasiswa beradaptasi dengan ketentuan yang berlaku.
Harapan besar dari penyelenggaraan KOMA ini adalah agar mahasiswa FKIP dapat memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin untuk mengevaluasi kualitas proposal yang mereka ajukan. Lebih dari sekadar mencapai PIMNAS, tujuan utamanya adalah agar mahasiswa FKIP memiliki keberanian untuk menulis dan berkomitmen penuh untuk memperbaiki proposal sesuai dengan masukan yang diberikan oleh juri. Sebagai langkah konkret, panitia berencana memberikan pendampingan kepada tim yang lolos dengan merekomendasikan mereka kepada fakultas untuk dicarikan dosen pembimbing yang sesuai dengan fokus proposal masing-masing.
“Mari kita ambil start lebih awal untuk PKM 2026 demi peningkatan prestasi FKIP tercinta!” ajak panitia, menekankan pentingnya inisiatif ini bagi kemajuan akademik dan non-akademik mahasiswa.